Kepala Desa Sukamanah H.Ismail, SIP, MSi : “Tidak Semua Keinginaan Menjadi Kebutuhan”


Dipilih masyarakat sebagai kepala desa tentu saja ada konsekuensi yang mesti dipikul. Diantaranya, bekerja sesuai dengan kebutuhan dan keinginanan masyarakat. Serta selalu mendengar aspirasi masyarakat. Lantas bagaimana yang terjadi di Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Seperti ini yang dilakukan Kepala Desa (Kades) Ismail.

Kepala Desa Sukamanah
H.Ismail, SIP, MSi
Mengawali perbincangan dengan Pos Desa Nusantara, Ismail yang juga Sekretaris Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) bercerita bila dirinya telah menjabat kades sejak 2003 - 2005, namun belum resmi. Sedangkan secara definitive memangku jabatan kades periode pertama (2005-2011) dan periode kedua (2011-2017). Tahun ini masa tugas penghabisan, namun bila masih dipercaya masyarakat dia juga masih bersedia untuk dipilih untuk meneruskan jabatannya untuk periode ketiga (2017-2023).
Selama empat belas tahun menjadi kades, Ismail telah melakukan banyak hal untuk masyarakat dan desanya. “Dalam bekerja, saya selalu berorientasi pada masyarakat, sehingga apa yang saya lakukan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat, karena tidak semua keinginaan menjadi sebuah kebutuhan. Untuk itu  saya mengedepankan musyawarah desa untuk mengambil sebuah keputusan.”
Menyangkut apa yang telah dilakukan, Ismail mengaku telah mengerjakan pembanguanan infrastruktur, seperti pembangunan jalan lingkungan, pembuatan septic tank komunal, dan sarana air bersih.
Sedangkan dibidang ekonomi, tambah dia, kegiatan dilakukan oleh bumdes, seperti kegiatan pasar desa dan pengelolaan simpan pinjam. Sehingga pendapatan perkapita masyarakat dapat meningkat. “Harapan kami, dengan kegiatan perekonomian itu akan terbentuk desa mandiri dan masyarakat yang makmur,” ujar Ismail sambil mengatakan, tahun ini desanya mendapat dana desa sebesar Rp 853 juta. Bantuan sebesar itu, tambah dia, dipakai untuk peningkatan jalan desa, jalan lingkar pasar, betonisasi jalan lingkungan. Dan membangun tempat MCK. Selain itu, Desa Sukamanah juga mendapat bantuaan sumur bor dari kementrian ESDM, untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat.
Di bawah kepemimpinan Ismail, Desa Sukamanah juga sering mendapat penghargaan diantaranya tahun 2012 dan 2013 menyabet penghargaan desa terbaik se-Provinsi Jabar dan masuk sepuluh besar desa terbaik tingkat nasional.
Menjelang tahun politik, Ismail yang aktif sebagai pengurus Apdesi mengaku ada calon-calon bupati yang mendekatinya. Namun, ia mengaku tidak akan terpengaruh. “Sebagai lembaga profesi, kami menginginkan Apdesi tidak masuk ke ranah politik. Sebab, masing-masing anggota tentu memiliki pandangan yang berbeda soal pilkada serentak.”
Ia beralasan, jika Apdesi berpolitik praktis, akan menimbulkan perpecahaan di antara para kades yang menjadi anggota. Padahal tugas Apdesi, salah satunya adalah menjaga kebersamaan anggota. “Apdesi secara organisasi harus tetap netral, sedangkan bagi masing-masing anggota, bebas menetukan pilihan dan tidak ada arahan dari kami,” tutup Ismail mengakhiri wawancara.(Ad-1)

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh caracterdesign. Diberdayakan oleh Blogger.