Kaliprau Berhasil Wujudkan Desa Agrominapolitan Berbasis Pariwisata Berkelanjutan

Desa Kaliprau di jadikan desa titik tumbuh dalam Program Pilot Project Pembangunan Kawasan antar Desa oleh Kemendes PDTT dari tujuh desa yang ada di pesisir pantai Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Proyek program ini penganggarannya berjalan selama lima tahun.

Pemdes Kaliprau sedang merintis pengembangan pertanian terintegrasi  (Integrated Farming System), dimana akhir  program ini dapat mengantarkan desa yang mandiri pangan dan energi dengan tanahnya yang tetap subur dan bersih.
       Karena kecerdasannya dalam memimpin desa, khususnya di bidang pariwisata dalam merintis dan membangun desa wisatanya, kepala desa Kaliprau, Casroni Raska S Psi, di dapuk sebagai Ketua Paguyuban Desa Wisata se-Kabupaten Pemalang. 
      Pariwisata di jadikan lokomotif perekonomian desanya, dan pariwisata yang di bangun adalah pariwisata yang bermartabat, pariwisata yang berbasis  edukasi.
      Ketika memasuki kawasan wisata pantai Kaliprau, para pengunjung akan di suguhi pemandangan yang indah, perkebunan melati putih menghampar sejauh pandangan mata yang menyatu dengan tambak udang windu, udang panami, dan tambak ikan bandeng, yang merupakan mata pencaharian utama sebagian besar masyarakat desa Kaliprau. Pohon mangrove rimbun sepanjang bantaran kali sembilangan  dan pohon cemara pantai teduh rimbun menghiasi sepanjang jalan pantai wisata desa Kaliprau, di samping fungsi utama untuk menanggulangi abrasi bibir sungai dan sebagai sabuk pantai, pohon mangrove dan cemara pantai juga ikut menambah keindahan pesona alam pedesaan.
       Sejak Casroni Raska S. Psi (47) menjabat sebagai kepala desa di Desa kaliprau, desa Kaliprau banyak mendapatkan penghargaan dan prestasi, di antaranya adalah juara satu lomba 10 program pokok PKK seKabupaten Pemalang, Desa Kaliprau di tetapkan sebagai salah satu desa wisata oleh Pemda Kabupaten Pemalang mulai 2016, Kaliprau di tetapkan sebagai desa Perintis Desa Berdikari oleh Pemda Propinsi Jawa Tengah melalui Dinpermades 2016, dan desa Kaliprau di akui sebagai Perintis Desa Vokasi oleh Pemerintah Pusat melalui Depdiknas tahun 2014.
       Di bawah sentuhan tangan cerdas Casroni ,desa kaliprau kini menjadi desa yang berkembang di antaranya ;
Desa pesisir penghasil ikan bandeng, melalui UMKM telah  tumbuh berbagai aneka olahan ikan bandeng, seperti Naget, Abon, Bandeng montok, Bandeng Cabut Duri, Bandeng Pepes, Kripik Kulit Ikan, Krupuk Bandeng, Steak Bandeng, Bakso Bandeng, Dll.
       Desa Kaliprau adalah sentra Bunga Melati Putih ( jasmine sambac ) di Indonesia. Perkebunan melati milik masyarakat desa kaliprau yang berada di pesisir pantai desa Kaliprau itu setiap hari menghasilkan bunga melati sekitar  lima sampai sepuluh ton perhari untuk kebutuhan dalam dan luar negri,
       Di bawah pimpinan Casroni, lurah yang piawai dan inovatif ini ,melalui LPPM UNDIP dan OPD Pemalang, desa Kaliprau mendapatkan program “Iptek Bagi Desa Mitra (IBDM) selama tiga tahun,  Di program ini produk unggulannya adalah bunga melati, dan oleh UMKM desa Kaliprau, bunga melati di sulap menjadi beberapa produk olahan seperti teh melati, teh akar melati, sabun melati, shampo melati, jasmine oil, parfum jasmine, gel jasmine, dan lain lain.Di prakarsai oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), PKK dan Karang taruna desa Kaliprau, setidaknya ada delapan kelompok UMKM yang berkembang dan menyerap banyak tenaga kerja produktif yang ikut berpartisipasi mengelola berbagai produk olahan.
      Mata pencaharian sebagian besar masyarakat desa Kaliprau adalah sebagai petani melati yang tersebar di pesisir Kabupaten Pemalang dengan bentangan ke arah barat sampai ke Kabupaten Tegal, dan ke arah timur sampai ke Kabupaten Batang, dan ini adalah potensi unik yang khas desa Kaliprau dalam membudidayakan, mengembangkan serta mengolah bunga melati,”kata Casroni
      Terkait dengan bunga melati, Kades Kaliprau itu mengklaim,’’pertanian bunga melati di desa Kaliprau merupakan sentra melati di Indonesia, dan yang perlu kita ketahui bersama adalah, bahwa melati Kaliprau sudah memenuhi kebutuhan eksport ke berbagai negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan India sejak puluhan tahun silam, di samping untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta untuk kepentingan masyarakat seperti hiasan resepsi pernikahan, karangan bunga, tabur bunga dan lain-lain,”ungkapnya.
       Di samping berhasil mewujudkan Desa Agrominapolitan berbasis pariwisata, ayah tujuh anak yang juga alumni UMS fakultas psikologi 1996 ini juga bisa mewujudkan desa yang Indah, Komunikatif, Hijau, Lancar, Aman dan Sehat (IKHLAS).
       Menyoroti tentang Kamtibmas, Casroni mengakui,”sebelumnya Kaliprau itu desa yang di kenal oleh desa desa tetangga sebagai desa yang kurang bersahabat karena sebagian warganya sering terlibat kenakalan remaja, dan alhamdulillah sekarang sudah berbalik 180 derajat menjadi desa yang ramah dan santun, hal itu terwujud karena kami beserta para tokoh masyaraka, tokoh Agama, Babinsa dan Babinkamtibmas selalu aktif melakukan pendekatan secara persuasif dengan pendekatan secara religi untuk menumbuh kembangkan kesadaran keagamaan maupun pendekatan solutif,dan karya nyata untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan fisik maupun non fisik,” ungkanya.
Sebenarnya masalah dekadensi moral dan kenakalan remaja itu masalah nasional, masalah kita bersama yang mewabah bukan hanya di kota kota besar saja, tetapi meluas sampai ke pinggiran kota bahkan sampai ke sudut kampung pedesaan, hal ini terjadi karena dampak dari era globalisasi, era di mana dunia informasi tak terbendung, apabila  informasi tidak di filteri dengan religi, maka tidak menutup kemungkinan generasi muda kita akan terkontaminasi oleh dekadensi moral yang merupakan dampak negatif  dari era informasi global,”tambahnya.
        Menyoroti tentang kepemudaan, Casroni mengatakan, “pemuda adalah generasi penerus bangsa yang siap menerima tongkat estafet kepemimpinan di masa mendatang, untuk menumbuh kembangkan loyalitas dan dedikasi yang tinggi nilai-nilai pembangunan fisik maupun non fisik kepada anak anak muda desa, serta menumbuhkan kepekaan sosial  kemasyarakatan yang berbasis gotong royong, kami beserta instansi terkait aktif melakukan pendekatan, pembinaan dan pelatihan kerja, serta mendengarkan harapan dan aspirasi mereka, lalu kami sediakan wadah untuk merealisasikan harapan mereka dengan bentuk karya nyata,”ucapnya.
       Di motori oleh kepiawaian para pemuda desa yang cerdas,terlatih, inovatif, kreatif dan produktif, yang ada di dalam wadah POKDARWIS, KARANG TARUNA, IPNU, dan IPM, desa Kaliprau di nobatkan sebagai desa agrominapolitan berbasis pariwisata yang berkelanjutan yang bernuansa religi,”katanya.
       Di masa kepemimpinan Casroni sebagai kepala desa sejak 2013, desa Kaliprau mengalami kemajuan yang sangat signifikan, dalam bidang sosial keagamaan, telah terbangun tambahan sarana peribadatan satu masjid, sebelumnya hanya ada dua sekarang menjadi tiga masjid, lima mushola, yang sebelumnya hanya ada 21 sekarang 26 mushola, dua TPQ dan tiga madrasah diniyah.
        Pertumbuhan ekonomi juga berkembang seiring dengan berhasilnya pengelolaan bunga melati menjadi bahan olahan, bergeraknya home industri konveksi, pemanfaatan puluhan hektar lahan sawah yang terkena dampak air pasang laut dan di kelola sebagai lahan pertanian ikan bandeng, udang windu dan udang panami yang berkualitas eksport.
        Terwujudnya sarana infrastruktur yang memadai dan PANTAI WISATA yang menjadi kebanggaan masyarakat desa Kaliprau juga bagian dari keberhasilan dan kepiawaian kades Kaliprau yang inovatif dan berdedikasi dalam memimpin dan membangun desa.              
      Untuk merealisasikan program pembangunan, kita harus mengawali dengan membangunan manusianya, minsed pemikirannya dan sistemnya, meskipun kita orang desa tapi pola pikir kita harus kota, karena dari desa untuk Indonesia, dan Indonesia bisa di ukur dari sejauh mana orang desa dalam membangun desanya yang secara tidak langsung orang desa juga turut serta berkontribusi membangun Negara kita yang tercinta,”pungkasnya, saat di temui di ruang kerjanya seusai melantik perangkat desa.(mus

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh caracterdesign. Diberdayakan oleh Blogger.